 |
| Ilustrasi siswa SMA jadi korban bullying. (Foto: Istimewa) |
Banyuwangi Terkini - Kasus perundungan yang terjadi di SMA Binus Simprug, Jakarta Selatan, telah menarik perhatian publik setelah seorang siswa, dengan inisial RE, mengungkapkan pengalamannya melalui unggahan di akun X @kegblgunfaedh.
Dalam cuitan tersebut, RE mengaku telah menjadi korban bullying sejak hari pertama masuk sekolah.
Menurut pernyataan RE, sejumlah pelajar di SMA Binus Simprug secara konsisten mengejek dan memperlakukannya dengan kasar.
"Pada hari pertama saya masuk sekolah, saya sudah mengalami perlakuan yang sangat tidak pantas. Sekitar 30 orang pelajar terus-menerus mengejek dan memperlakukan saya dengan kasar," tulis RE dalam unggahannya yang kini viral.
RE juga mengungkapkan bahwa aksi perundungan ini dipimpin oleh seorang pelajar yang mengarahkan kelompok untuk melakukan kekerasan fisik terhadapnya. Puncaknya, RE mengaku dibawa ke toilet sekolah dan mendapat perlakuan kasar dari para pelaku.
"Ada seorang pelajar yang menjadi pemimpin kelompok ini dan mengarahkan mereka untuk menganiaya saya. Puncaknya, saya dibawa ke toilet sekolah dan mengalami perlakuan yang sangat kasar," lanjut RE.
Pengacara RE, Sunan Kalijaga, menegaskan bahwa pihaknya saat ini sedang fokus pada proses penyidikan.
"Kami sedang melakukan wawancara untuk memahami kejadian secara menyeluruh dan menunggu hasil dari penyidikan. Ini penting untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai apa yang sebenarnya terjadi," ujarnya.
Sunan Kalijaga menambahkan bahwa penyelidikan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi pelaku dan memahami keterlibatan mereka, termasuk peran orangtua dalam kasus ini.
"Proses penyidikan akan mengungkap siapa pelaku yang terlibat dan bagaimana hubungan mereka dengan orangtua mereka," jelas Kalijaga.***
