GUz9GfGlGpCiGUz7TfAlTpz7Td==

Resmi Jadi Bahasa Internasional, KBBI 2024 Targetkan 200 Ribu Entri Kosakata Baru

Kegiatan diseminasi KBBI Kemitraan Kemendikbudristek dengan Komisi X DPR RI. (Foto: Kemendikbud)

Banyuwangi Terkini - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra (Pusbanglin), terus mendorong pengembangan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 

Dalam diseminasi KBBI Kemitraan dengan Komisi X DPR RI, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menargetkan jumlah entri KBBI pada tahun 2024 mencapai 200 ribu, dari yang saat ini mencapai 120 ribu entri.

Imam Budi Utomo, Kepala Pusbanglin, menegaskan bahwa pengembangan KBBI sangat penting karena merupakan referensi bahasa yang otoritatif bagi pelajar, peneliti, dan masyarakat luas. 

“Sebab, bahasa Indonesia secara resmi telah ditetapkan sebagai bahasa resmi ke-10 dalam Sidang Umum UNESCO. Oleh karena itu, sebagai bahasa internasional, kosakatanya harus kaya,” jelasnya di Jakarta, Selasa (17/9).

Sejak diterbitkan pertama kali pada tahun 1988, jumlah entri KBBI terus mengalami peningkatan signifikan. KBBI I memiliki 62 ribu entri, KBBI II tahun 1991 dengan 72 ribu entri, KBBI III tahun 2001 dengan 78 ribu entri, KBBI IV tahun 2008 dengan 90 ribu entri, KBBI V tahun 2016 dengan 112 ribu entri, dan KBBI VI tahun 2023 dengan 120 ribu entri.

Imam juga menyoroti bahwa bahasa Indonesia, yang kini resmi diakui sebagai bahasa internasional oleh UNESCO, perlu terus berkembang agar kosakatanya semakin kaya, terutama di bidang teknologi, sains, dan budaya populer. 

Tidak hanya itu, Badan Bahasa juga mengusung tiga program prioritas lainnya: internasionalisasi bahasa Indonesia, literasi kebahasaan dan kesastraan, serta pelindungan bahasa dan sastra. 

Imam Budi Utomo menekankan bahwa program-program ini akan sukses dengan kolaborasi aktif dari generasi muda, termasuk melalui keterlibatan Duta Bahasa.

“Kalian adalah jembatan kami (Badan Bahasa) untuk berbicara tentang bahasa dan sastra,” tutur Imam.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memanfaatkan dan mengembangkan KBBI. 

“Kalian harus bangga dan kami titip bahasa Indonesia karena ini adalah identitas bangsa dan kalian adalah pemain utama dalam mengembangkannya. Maka ketika bicara diseminasi seperti sekarang ini, kita perlu merangkul anak-anak muda untuk terlibat secara aktif,” ujarnya.

Cici, mahasiswa Universitas Indraprasta, dan Tyzar, mahasiswa Universitas Bung Karno, juga menyuarakan dukungan mereka untuk terus menggunakan dan melestarikan bahasa Indonesia di era digital. 

“Mari, kita gunakan bahasa Indonesia lebih masif lagi di ruang publik. Sebab, kalau bukan kita sebagai generasi muda, siapa lagi,” tutup Cici.

Pengembangan KBBI dan program internasionalisasi bahasa Indonesia diharapkan mampu memperkuat peran bahasa Indonesia di kancah internasional dan menjadikannya simbol identitas bangsa yang solid di tengah arus globalisasi.

Ketik kata kunci lalu Enter

close