Gandrung Sewu 2024 usung tema besar "Payung Agung". (Foto: humas/kab/bwi) |
Banyuwangi Terkini - Banyuwangi kembali menggelar pagelaran seni kolosal Gandrung Sewu yang akan berlangsung pada Sabtu, 26 Oktober 2024, di Pantai Marina Boom. Pagelaran ini akan menghadirkan lebih dari seribu penari yang siap memukau ribuan penonton dengan tema besar "Payung Agung."
"Gandrung Sewu adalah salah satu budaya yang digelar oleh Banyuwangi sebagai atraksi pariwisata. Gandrung sewu juga menjadi ajang konsolidasi budaya sekaligus upaya melakukan pelestarian dan regenerasi kesenian Gandrung," ujar Plt. Bupati Banyuwangi Sugirah, Senin (21/10/2024).
Gandrung Sewu 2024 mengusung tema besar "Payung Agung" yang terinspirasi dari keberagaman etnis di Banyuwangi. Banyuwangi dikenal memiliki masyarakat yang beragam, terdiri dari suku Osing, Jawa, Madura, Mandar, dan Bali. Semua suku ini hidup berdampingan dan turut berkontribusi terhadap perkembangan seni dan budaya daerah.
Setiap tahun, Gandrung Sewu selalu dinantikan oleh masyarakat lokal dan wisatawan. Ribuan siswa antusias mengikuti seleksi untuk menjadi bagian dari penari yang akan tampil. Sugirah menekankan bahwa tingginya minat dari generasi muda untuk terlibat merupakan bentuk regenerasi pelaku seni yang diharapkan bisa terus melestarikan seni Gandrung.
"Inilah salah satu bentuk regenerasi pelaku seni yang terus kita lakukan. Inshaallah Banyuwangi tidak terlalu khawatir akan keberlanjutan kesenian daerahnya," imbuh Sugirah.
Menurut Plt. Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman, pagelaran kolosal Gandrung Sewu akan dimulai pada 26 Oktober 2024 pukul 13.00 WIB. Acara ini didahului oleh rangkaian acara lainnya seperti "Padang Ulanan" pada 24 Oktober dan "Meras Gandrung" pada 25 Oktober.
"Pagelaran kolosal Gandrung Sewu akan berlangsung 26 Oktober mulai pukul 13.00 WIB di tepi Pantai Marina Boom," kata Taufik.
Gandrung Sewu telah menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata sejak 2023, menjadikannya salah satu acara budaya unggulan di Indonesia.
"Keragaman suku ini akan divisualisasikan oleh para penari Gandrung dengan menarikan tarian dari suku-suku tersebut diiringi lagu daerahnya masing-masing. Ini kan menjadi atraksi yang menarik, bagaimana seni budaya dari berbagai suku di Banyuwangi kita visualisasikan dalam sebuah koreografi yang apik dalam payung besar Gandrung Sewu," pungkasnya.***