GUz9GfGlGpCiGUz7TfAlTpz7Td==

Sempat Tak Terdeteksi! 63 Pulau Baru Bermunculan di Indonesia, Ini Lokasinya

Ilustrasi pulau baru di Indonesia. (Foto: Antara)

Banyuwangi Terkini - Indonesia, negeri kepulauan terbesar di dunia, kembali mencatatkan pencapaian penting dalam sejarah geospasialnya. Pada Kamis (12/12/2024), Badan Informasi Geospasial (BIG) mengumumkan temuan 63 pulau baru yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air. 

Penemuan ini merupakan hasil survei terbaru yang dilakukan menggunakan teknologi mutakhir seperti Lidar dan citra satelit. Temuan ini tidak hanya menambah jumlah total pulau di Indonesia menjadi 17.380 pada tahun 2024, tetapi juga membawa dampak besar bagi tata kelola wilayah dan sumber daya negara.

Bagaimana Pulau Baru Ditemukan?

Kepala BIG, Muh Aris Marfai, dalam sebuah diskusi di Jakarta menjelaskan bahwa pulau-pulau ini ditemukan melalui kolaborasi antara BIG, kementerian teknis, dan pemerintah daerah. Sebagian besar pulau-pulau tersebut sebelumnya tidak terdeteksi karena letaknya yang terisolasi, terutama di kawasan terluar Indonesia seperti:

  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Kalimantan Barat

Proses identifikasi memanfaatkan data geospasial yang diperoleh melalui survei lapangan dan analisis teknologi. Teknologi Lidar (Light Detection and Ranging) dan citra satelit memungkinkan pemetaan wilayah secara detail, bahkan di lokasi yang sulit dijangkau.

Kriteria Pulau Baru Berdasarkan UU

Sesuai dengan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah terkait penataan ruang, ada empat syarat utama agar suatu daratan dapat dikategorikan sebagai pulau:

  • Memiliki daratan dengan luas maksimal 2.000 km².
  • Terbentuk secara alami, bukan hasil reklamasi.
  • Dikelilingi oleh air.
  • Selalu berada di atas permukaan air pasang tertinggi.

Penambahan jumlah pulau ini tidak hanya memperkaya data geospasial Indonesia tetapi juga memberikan kekuatan hukum terhadap klaim kewilayahan. Langkah ini mencegah potensi sengketa dengan pihak eksternal yang mungkin mencoba mengklaim wilayah tersebut.

Jumlah Pulau Indonesia dari Tahun ke Tahun

Penemuan 63 pulau baru ini melanjutkan tren positif peningkatan jumlah pulau yang teridentifikasi. Berikut adalah perkembangan jumlah pulau Indonesia:

Tahun Jumlah Pulau

2020 16.771

2022 17.024

2023 17.374

2024 17.380

Data ini menunjukkan bagaimana upaya BIG dalam memperbarui informasi geospasial terus berjalan dengan baik. Peningkatan ini berkat kombinasi teknologi dan kerja sama lintas sektor.

Manfaat Penemuan Pulau Baru

1. Optimalisasi Sumber Daya Alam

Pulau-pulau baru ini memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan dalam berbagai sektor, mulai dari pariwisata, perikanan, hingga pengembangan energi terbarukan. Dengan data geospasial yang akurat, pemerintah dapat menyusun strategi pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

2. Penguatan Kedaulatan Wilayah

Identifikasi pulau-pulau baru ini membantu menjaga kedaulatan wilayah Indonesia. Penamaan dan pemberian koordinat resmi memastikan pulau-pulau tersebut diakui secara internasional, mencegah potensi klaim dari negara lain.

3. Dukungan Penanganan Perubahan Iklim

BIG telah memanfaatkan data geospasial untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dan mitigasi perubahan iklim. Peta dasar skala besar yang diselesaikan BIG menjadi panduan dalam mengintegrasikan data sektoral, termasuk dalam sektor kehutanan dan penggunaan lahan (FOLU).

Peran BIG dalam Target FOLU Net Sink 2030

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah memanfaatkan data dari BIG untuk mencapai target FOLU Net Sink 2030, yaitu kondisi di mana penyerapan karbon di sektor kehutanan lebih tinggi daripada emisi yang dilepaskan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk memenuhi komitmen perubahan iklim global.

BIG menyediakan data integrasi yang memadukan informasi geospasial dengan data kehutanan. Dengan integrasi ini, pemerintah dapat memantau kondisi lahan, hutan, dan wilayah kritis lainnya secara real-time, sehingga strategi mitigasi dapat dilakukan lebih efektif.

BIG dan Peta Dasar Skala Besar

Dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29) di Azerbaijan, Kepala BIG memaparkan bahwa Indonesia telah menyelesaikan peta dasar skala besar 1:50.000. Peta ini menjadi tulang punggung pembangunan nasional, mulai dari sektor infrastruktur hingga pengawasan lingkungan. Permintaan data geospasial yang terus meningkat menunjukkan pentingnya peran BIG dalam mendukung kebijakan nasional.

Dampak Geopolitik dan Ekonomi

Penambahan jumlah pulau di Indonesia memberikan dampak signifikan baik secara geopolitik maupun ekonomi:

Geopolitik: Memastikan kedaulatan negara terhadap seluruh wilayahnya, terutama di kawasan perbatasan dan terluar.

Ekonomi: Potensi pengembangan sektor pariwisata, perikanan, dan kelautan di pulau-pulau baru ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

Kesimpulan

Temuan 63 pulau baru oleh BIG pada tahun 2024 menjadi tonggak penting dalam pengelolaan data geospasial di Indonesia. Selain memperkaya jumlah pulau yang terdaftar secara resmi, temuan ini memperkuat kedaulatan wilayah dan membuka peluang baru untuk pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. 

Dengan terus memperbarui data geospasial dan memanfaatkan teknologi canggih, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mendukung pembangunan nasional dan menghadapi tantangan perubahan iklim global.***

Ketik kata kunci lalu Enter

close