![]() |
Ilustrasi masyarakat menerima bansos PKH dan BPNT. (Foto: Kemensos) |
Banyuwangi Terkini - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) merespons kritik terhadap penyaluran bantuan sosial (bansos) yang kerap salah sasaran. Ia menegaskan bahwa pemerintah kini menggunakan Data Terpadu Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai acuan utama dalam distribusi bansos.
“Kami sepakat dengan BPS tiap 3 bulan lakukan pemutakhiran data (DTSEN),” ujar Gus Ipul dalam rilis resmi, Rabu (12/02/2025).
Gus Ipul mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar bansos harus berbasis data yang akurat dan valid. Selama ini, tiap lembaga memiliki data sendiri-sendiri, yang sering kali menyebabkan tumpang tindih penerima bansos.
Untuk mengatasi masalah ini, DTSEN akan menjadi basis data tunggal bagi semua program perlindungan sosial. Kementerian Sosial setiap tahun menyalurkan sekitar Rp 75 triliun dalam bentuk bantuan sosial, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
Dengan DTSEN, risiko salah sasaran dapat diminimalisir karena data diperbarui secara berkala.
Apa Itu DTSEN? Begini Cara Kerjanya
DTSEN merupakan konsolidasi dari tiga pangkalan data utama, yaitu:
1. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
2. Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek)
3. Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)
Data ini nantinya akan diuji silang dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Kementerian Dalam Negeri, untuk memastikan akurasi dan validitas penerima manfaat. DTSEN akan diatur melalui Instruksi Presiden (Inpres) agar menjadi acuan bagi semua lembaga terkait.
Meskipun begitu, DTSEN tetap bersifat dinamis. Oleh karena itu, Kementerian Sosial bersama BPS akan terus melakukan pemutakhiran data setiap tiga bulan.
Keuntungan DTSEN dalam Penyaluran Bansos
1. Bansos lebih tepat sasaran
2. Mencegah data ganda dan tumpang tindih penerima manfaat
3. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas bansos
4. Memastikan dana bansos Rp 75 triliun disalurkan dengan efektif
Dengan penggunaan DTSEN, diharapkan penyaluran bansos di era pemerintahan Prabowo Subianto lebih efisien dan minim kesalahan.
Dengan sistem ini, diharapkan masyarakat yang benar-benar berhak akan mendapatkan bansos sesuai kebutuhannya.***